Digital clock

Selasa, 19 Februari 2013

MENGENAL MU’JIZAT NABI SAW SELAIN AL QUR’AN

Saudaraku.… Diantara tanda kesempurnaan iman kita adalah cinta kita terhadap Rasulullah saw melebihi kecintaan kita terhadap anak-anak kita, orang tua dan seluruh manusia. “Tidaklah sempurna iman salah seorang di antara kamu sehingga aku lebih ia cintai daripada anak-anaknya, orang tua dan manusia seluruhnya.” (H.R; Bukhari). Salah satu jalan yang dapat mengantarkan kita kepada cinta Rasul saw adalah mengenal secara dekat berbagai mu’jizat yang telah Allah swt kurniakan kepada beliau. Fahrur Razi rahimahullah mendefinisikan mu’jizat, “Bahwa ia merupakan perkara luar biasa, dipenuhi dengan tantangan dan jauh dari segala warna pertentangan.” Dengan memahami mu’jizat Nabi saw, akan menambah kekuatan iman dan keteguhan hati kita serta keyakinan yang kokoh perihal kebenaran agama kita yang lurus suci. Ibnu Hazm rahimahullah berkata, “Sesungguhnya orang yang merenungi perjalanan hidup Muhammad saw akan mengantarkannya pada pemahaman yang shahih tentang kebenaran ucapan beliau, dan memberi kesaksian bahwa beliau adalah benar-benar utusan Allah Swt. Sekiranya tiada mu’jizat yang beliau punya selain sirahnya, maka hal itu sudah cukup.” Berbagai keajaiban saat kelahiran Ada berbagai peristiwa agung yang membuktikan kerasulan Muhammad saw ketika beliau dilahirkan ke dunia. Ibnu Sa’ad meriwayatkan, bahwa ibunda Rasulullah menuturkan, “Sewaktu bayiku lahir, aku melihat ada kilatan cahaya benderang yang memancar dari rahimku, menyinari istana-istana raja di Syam.” Abdurrahman bin Hammad Ali Umar dalam bukunya ‘Dienul haq’ menuliskan, “Pada malam kelahirannya yaitu di saat keluarnya Nabi saw dari rahim ibunya, tampak alam semesta disinari cahaya cemerlang yang membuat manusia berdecak kagum dan ditulis dalam kitab-kitab sejarah. Berhala-berhala Quraisy yang mereka sembah di sekitar Ka’bah bergoncang, singgasana Kisra raja Persia bergetar hebat, lebih dari sepuluh kebesarannya runtuh berjatuhan dan api Persia (api majusi) yang mereka sembah tiba-tiba padam, padahal belum pernah api itu padam selama dua ribu tahun sebelumnya.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar